Saturday, February 28, 2009

how to start business Distro and Clothing

Setelah membaca artikel saya yang pertama "how to start business Distro and Clothing"
Anda punya jiwa seni? atau sekedar hobi mendesain?
BAGAIMANA caranya agar hobi atau jiwa seni anda bisa menjadi bisnis yang menguntungkan? bukankah merek-merek clothing seperti eat 347, unkl 347, ouval research, Badger dan Airplan bermula dari hoby dan komunitas? tentusaja tidak semudah yang kita bayangkan. Langkah pertama yang harus kita lakukan dalam memulai bisnis distro ataw Clothing Compani adalah:

1. Memilih nama dan mendesain logo perusahaan.
Nama tersebut harus menarik perhatian dan kepercayaan dari calon konsumen potensial yang kita sasar, Sebelum memutaskan nama perusahaan, pertimbangkan dulu konsep desain logo. Itulah sebabnya kita membutuhkan seorang tenaga desainer ahli untuk menyampaikan tipe, karakter atau konsep melalui logo atau simbol, Oleh karena pentingnya logo maka tidak heran para pengusaha besar berani mengeluakan dana yang sangat besar untuk membayar konsultan atau desainer handal. Sebaiknya desain loga ataw lambang tidak rumit, cukup dengan kata aau gambar yang sederhana namun bisa mewakili konsep anda dan mudah di ingat tentunya.

2. Coba untuk menghubungkan nama atau logo dengan bidang bisnis atau konsep bisnis.
3. Mencari ataw mwngefaliasi pasar yang menjadi target pemasaran.
Cara manual dalam mencari segmen pasar adalah melalui promosi mulut-ke mulut pada teman-teman atau komunitas yang kita punya. Kemudian bisa membuat brisur untuk promosi atau membuat stiker logo untuk dibagikan secara gratis kepada teman-teman atau komunitas.

Memulai usaha clothin dapat dimulai dengan modal yang tidak begitu besar, yang paling penting memiliki kemampuan, memiliki tekad yang kuat, komunikatif dan memiliki ruang lingkup atau komunitas. Setelah itu yang dapat ada lakukan adalah:
1. Sediakan sebuah ruangan kecil misalnya mengambil satu sudut rumah atau garasi, namun jika tidak kita bisa berkonsinyasi kepada distro.
2. pengadaan barang biasanya titip jual dengan komisi 12%-25% untuk pihak distro.

Sedangkan untuk mendirikan Distro hal yang perlu dilakukan adalah:

1. Niat dan semangat.
Hal pertama yang harus anda lakukan ketika mendirikan distro adalah semangat dan idealisme yanng tinggi untuk menjalankan bisnis independen ini.
2. Modal.
Modal yang dibutuhkan relatif, bisa besar dan bisa juga kecil tergantung skala usaha yang akan kita mulai. Jika belim memiliki tempat sendiri, maka bisa dengan menyewa tempat terlebih dahulu.
3. Jenis.
tentukan konsep distro anda yang tujuannya untuk membidi segmen pasar dan distributar yang akan memasok produknya ke distro anda.
4. Lokasi.
Cari tempat yang tidak hanya strategis namun menggambarkan siapa saja target pasar anda. Jika komunitas tertentu mengarah lah ke komunitas tersebut, Jika remaja dan usia pelajar maka arahkan jugalah ke tempat yang mereka sering datangi.
5. Mengisi Toko.
Hal ini perlu komunikasi yang baik terhadap clothing yang anda targetkan untuk mengisi distro anda dan jangan lupa sesuai dengan konsep distro anda( jangan mencampur beberapa merek dengan konsep yang berbeda )
6. manajemen.
Anda harus membuat pembukuan yang tujuannya untuk mengetaui arus masuk dan arus keluar keuangan sehingga kita dapat mengetahui dengan jelas untung atau rugi(setiap bulan pembukuad di update/dijumblahkan)
7. Visi dan Misi.
Hal ini menjadi penting untuk memotivasi anda agar lebih konsisten untuk tujuan yang akan anda capai. DF\an jangan lupa tentukan positioning yang akan anda capai.
8. Membentuk tim.
Hal ini bertujuan untuk efektifitas dalam pembagian tugas, mulai dari desain, promosi, manajemen dan marketing. Selain itu untuk stabilitas usaha, karena ada kemungkinan kita down atau jenuh, jadi ada rekan-rekan yang akan memotifasi agar bangit dan terus berjalan.

Semoga bermanfaat.

Friday, February 27, 2009

How to start distro and clothing

CLOTHING adalah istilah untuk menyebut perusahaan pembuat T-shirt. Istilah lengkapnya adalah Clothing Company atauu perusahaan yang memproduksi pakaian jadi di bawah werek sendiri, clothing merupakan kategori untuk merek yang mengeluarkan produk pakaian jadi. Pakaian jadi ini sebagian besar adalah t_shirt yang kemudian berkembang ke berbagai perlengkapan yang menunjang gaya hidup seperti kemeja, sepatu, kacamata, jam tangan bahkan mp3 player



Sedangkan DISTRO merupakan singkatan dari distribution store atau distribution outlet yang fogsinya menerima titipan dari berbagai macam merek clothing company lokal yang memproduksi sendiri produknya( t_shirt, tas, dompet, jaket, dan lain-lain) yang karena belum punya pemasaran sendiri ataupun sekedar untuk memperluas pasar dan meningkatkan penjualan, maka tentunya clothing compani sangat berhubungan baik dan saling membutuhkan



Distro memiliki sifat eksklusif atau cenderung tidak menjual banyak produk untuk setiap desainnya. Clothing Company seperti Ouval, eat 347, unkl 347, Two clothes, Aurel, Flash jack, Black jack dan lain-lain memang membatasi kuantitas produknya dengan hanya satu kali produksi untuk satu desain. Distro juga memiliki suasana akrab sehingga konsumen merasa nyama untu mampir dan berbelanja.



Walaopun bisnis distro terkesan indie, namun efeknya bisa menggeser merek-merek lokal yang bermodal beser. Keunggulan distro adalah penyediaan produk yang memiliki desain yang sangat eksklusif baik berupa tulisan atau gambar yang memiliki makna lebih yang bisa menarik perhatian orang-orang muda yang selalu ingin tampil beda.



Distro merupakan salah satu perwujudan dari DIY ( Do it yourself ) karna berdasar pada roots-nya sendiri, maka distro lahir dan berkembang dari komunitas yang independen. Distro pada awalnya wadah bagi penjualan album, kaset, merchandise, serta pernak pernik bagi band-band indi yang memasarkan produk mereka secara independen juga. Distro menjadi semacam counter culture ( budaya tanding ) bagi para pelaku industri besar serta merupakan alternatif pilihan bagi selera mainstream masyarakat luas. Stiker, pin, dompet, topi, ikat pinggang, tali dan kantung handphone, sandal, sepatu, t_shirt, dan jaket sudah dapat diperoleh dengan kisaran harga Rp 1.500 sampai Rp 250.00.


Jelas bahwa distro pada awalnya diperkenalkan oleh orang-orang yang tumbuh di komunitas independen. Mereka ingin membuat suatu usaha street fashion sendiri yang eksklusif dan mencerminkan gaya hidup ( lifestyle ) komunitas tempat mereka berasal.


Pada awal lahirnya street fashion belum ada konsep penjualan semacam distro. Ketika itu berbagai merek busana yang ada di gerai-gerai pakaian kebanyakan bersifat masal dengan desain yang menjiplak busana dari luar negeri. Kalau pun ada, street fashion tersebut berasal dari merek luar negeri dengan harga yang luar biasa juga tentunya. Maka kemudian lahirlah distro-distro lokal dengan konsep eksklusif dengan mengetengahkan idealisme yang kebanyakan berasal dari komunitas root mereka. Misalnya saja komunitas skateboard, surfing, ataupun musik indie. Pendirian distro pun tidak bergantung pada faktor-faktor yang berada di luar mereka ( modal finansial misalnya ). Sebagian besar pelopor distro merintis usaha mereka dari mudal yang kecil. Kini distro menjadi alternatif pilihan bagi orang-orang yang ingin memiliki street fashion sendiri dan eksklusif serta mencerminkan gaya hidupyang kental dengan independensi.


Distro masih layak menyandang nama distro walaupun dari kacamata bisnis ia telah membesar dan dapat dikategorikan sebaga suatu industri tersendiri karna sudah mulai melenceng dari konsep dan idealisme awal. Banyak yang mulai merilisprodak dari ide yang orisinil atau memproduksi jumblah yang lebih banyak dari semestinya, namun itu hanya sebagian kecil saja. Sebagian besar masih mengusung nilai-nilai idealisme dan konsep awal.


Di Indonesia sendiri distro bermula di Bandung dan kemudian banyak yang berkembang menjadi distributor bagi produk-produk clothing lokal. Ada tiga klasifikasi dalam bisnis clothing:

1. Distro yang hanya menjual produk-produk dari clothing company.
2. Clothing yang mendistribusikan produk ke distro-distro.

3. Konveksi atau tempat produksi/produsen yang memproduksi sendiri semua produk mereka dengan lebel sendiri pula.